Jumat, 20 Mei 2011

Flaster VS Cluster


Selasa 2 Maret 2009
Belajar bahasa Jerman harusnya mengasikan, tapi terkadang guru yang ngajar kurang komunikatif, sehingga menyebabkan kejenuhan dan pergeseran otak si murid. Hari itu si guru kalau bahasa Jerman menyebutkannya Frau. Frau menjelaskan tentang kehidupan di Jerman, yang notabene dia pernah tinggal di Jerman (bentar ajanya). Frau menjelaskan panjang lebar tentang kehidupan masyarakatnya sampe tentang sistem rumahnya.
Frau : Rumah – rumah di Jerman mempunyai sistem keamanan yang berbeda dengan di Indonesia.
Ayuk + Pelin    : ya jelaslah.
Frau : Hemm, ada nama sistemnya (sambil mikir). Oh ya sistem Flaster
Ayuk : (dengan kondisi otak yang sudah bergeser) Flaster itu pulpen frau!
Pelin : Apalah kau yuk! Kayaknya Cluster lah!
Ayuk : oh jadi merek pulpennya Cluster bukan Flaster ya? (muka polos tak berdosa)
Pelin : (menatap nanar) , suka mu lah yuk, udah sama kau gilanya sama si Frau
Ayuk : oh gitu ya? (masih gak sadar dikatain gila)
Pelin : pasrah sama keadaan.
Si Frau pun melanjutkan penjelasannya tentang sistem keamanan yang sebenarnya namanya “Cluster” bukan “flaster” apalagi “Faster”(tiiiit disensor)
Frau : Jadi sistem ini tergolong aneh, kalau kunci rumah kita hilang, kita tidak bisa masuk ke rumah. Karena kita tidak bisa mendobrak atau apalah namanya cara untuk masuk.
Ayuk : oooh, jadi terkurung di luar lah ya Frau
Frau : iyalah klen terkurung di luar (Muka Percaya Diri tingkat tinggi)
Pelin : apanya Frau ini, terkurung kok di luar?
Frau : iyalah jadi apa? (masih dengan muka PD tingkat dewa) Ck,, haduuh siapa lah yang bodoh sekarang.
Pelin dan yang lain  : hanya bisa geleng – geleng kepala mendengar statement dri si Frau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar